Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dasar Akuntansi

akuntansi


Pengertian Akuntansi 

Secara umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. 

Namun, jika ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata “to account” yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Istilah “account” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “akun” atau “perkiraan”, sedangkan ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai “suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan dan menyimpulkan transaksi-transaksi,atau kejadian-kejadian yang bersifat keuangan, dalam nilai mata uang, serta menganalisis hasil dari teknik tersebut”. 

Dengan kata lain akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran segala transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan hasilnya. 

Masih banyak lagi berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, namun pada prinsipnya secara umum dalam pengertian yang luas didefenisikan bahwa akuntansi adalah “proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi ekonomi untuk dapat menghasilkan pertimbangan dan keputusan bagi pemakai informasi tersebut”. 

Atas dasar konsep defenisi tersebut diatas, pengertian akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 

  1. Fungsi dan Kegunaan. Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 
  2. Proses Kegiatan. Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya 
Poin- poin penting dari definisi akuntansi tersebut pada dasarnya adalah: 

  1. Kegiatan jasa yang mengidentifikasi, mengukur, dan menginformasikan kegiatan ekonomi;
  2. atas suatu entitas tertentu;
  3. yang menghasilkan sistem informasi (laporan keuangan); 
  4. dimana sistem informasi tersebut digunakan para pemangku kepentingan, baik pihak eksternal maupun internal perusahaan; 
  5. untuk pengambilan keputusan. 


Bidang-bidang Akuntansi dan karakteristik laporan keuangan 

1. Bidang-Bidang Akuntansi 

Seiring dengan perkembangan akuntansi terdapat beberapa bidang akuntansi. Dua bidang yang utama adalah Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) dan Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan keuangan yang terutama ditujukan kepada pemakai eksternal atau pihak luar perusahaan. 

Selain itu, pelaporan keuangan ini digunakan oleh pimpinan tertinggi perusahaan (executive management) sebagai pertanggungjawabannya kepada para pemegang saham atas pengelolaan perusahaan. Laporan keuangan dari akuntansi keuangan harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Tujuannya adalah agar para pihak eksternal yang menggunakan laporan keuangan tersebut memiliki pemahaman dan interpretasi yang sama dan tepat tentang informasi keuangan dan kegiatan ekonomi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. 

Contoh laporan akuntansi keuangan adalah laporan posisi keuangan, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pemakai internal atau pihak manajemen perusahaan. 

 Akuntansi menajemen lebih detail untuk melaporkan efektifitas penggunaan biaya pada kegiatan operasional perusahaan. Akuntansi manajemen tidak terikat dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) melainkan berdasarkan Sistem Akuntansi dan kebijakan manajerial dari masing-masing perusahaan. 

Contoh laporan akuntansi manajemen adalah laporan tentang Full Cost Accounting (akuntansi biaya penuh, merupakan jumlah seluruh biaya yang dibebankan pada produk), Responsibility Accounting (akuntansi pertanggungjawaban, merupakan laporan yang bertujuan untuk pengendalian biaya tiap unit atau departemen yang ada dalam suatu perusahaan). 

Secara rinci bidang-bidang dalam akuntansi pada umumnya dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu : 

a) Bidang akuntansi berdasarkan tujuan, yang terdiri dari : 

  1. Akuntansi keuangan (Financial Accounting), yang merupakan aplikasi akuntansi secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya adalah memelihara catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan laporan-laporan berkala atas usaha tersebut serta teknik dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam melaksanakan tugas ini.
  2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting), yang menyiapkan data historis maupun taksiran (estimated) dalam membantu pekerjaan manajemen sehari-hari dan merencanakan operasi perusahaan.
  3. Akuntansi Biaya ( Cost Accounting), berhubungan dengan penentuan serta pengawasan biaya dalam suatu perusahaan, terutama untuk perusahaan industri (manufactured). Dalam perusahaan industri umumnya diperlukan perhitungan biaya produksi, distribusi biaya- biaya, penyusunan laporan biaya, penentuan biaya berdasarkan departemen, fungsi, aktivitas produksi, dan lain-lain. Tugas akuntan di bidang ini antara lain menganalisis data mengenai biaya, baik yang aktual maupun yang direncanakan, untuk tujuan pengawasan serta perencanaan di masa yang akan datang.
  4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), meliputi pemeriksaan independen atas pekerjaan-pekerjaan akuntansi secara menyeluruh. Bidang ini meliputi pemberian pendapat atas kelayakan dari laporan keuangan yang disusun.
  5. Akuntansi Perpajakan (Taxation), meliputi persiapan untuk pelaporan, pembayaran pajak ataupun pemgembalian pajak, serta pemenuhan prosedurprosedur perpajakan. Akuntan yang bergerak di bidang ini harus memahami semua peraturan perpajakan yang berlaku di negara yang bersangkutan.
  6. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting), merupakan bidang khusus dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan informasi akuntansi dalam administrasi negara dan mengawasi keuangan pemerintah sesuai mata anggaran masing-masing.
  7. Akuntansi Anggaran (Budgeting), menyajikan rencana keuangan untuk suatu periode melalui perkiraan dan menyiapkan perbandingan antara operasi yang sebenarnya dan rencana operasi yang akan datang. Bidang ini seringkali sudah tercakup dalam akuntansi manajemen.
  8. Sistem Akuntansi (Accounting System), merupakan bidang yang berkaitan dengan penerapan/aplikasi dari suatu sistem (sistem pencatatan serta pelaporan dan analisis data keuangan perusahaan). Sistem ini dimaksudkan untuk menghasilkan cara pengamanan atas harta perusahaan. 
  9. Akuntansi Sosial (Social Accounting), merupakan bidang yang bertujuan melakukan pengukuran atas keuntungan dan kerugian masyarakat atas adanya suatu usaha/perusahaan di lingkungan masyarakat tersebut. 

b) Bidang Akuntansi berdasarkan profesi, yang terdiri dari : 

  1. Akuntan publik (public accounting), biasa disebut juga sebagai akuntan ekstern atau auditor eksternal adalah akuntan independen (swasta), yang menyediakan jasa kepada pihak yang membutuhkan. Untuk dapat berprofesi sebagai akuntan publik, seseorang harus memiliki ijin dari kementerian keuangan.
    Di Indonesia akuntan publik tergabung dalam organisasi IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia). Tugas akuntan publik diantaranya melakukan pemeriksaan (auditing), memberi jasa perpajakan (tax service), memberikan jasa akuntansi (accounting services), memberikan jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
  2. Akuntan intern (private accountant), biasa disebut akuntan manajemen atau auditor internal adalah akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Para akuntan manajemen di Indonesia tergabung dalam organisasi IAMI (Ikatan Manajemen Akuntansi Indonesia). Tugas akuntan intern diantaranya adalah menyusun system akuntansi, menyusun laporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak intern dan ekstern, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan dan melakukan pemeriksaan internal.
  3. Akuntan pemerintahan (government accountant) adalah akuntan yang bekerja pada badan pemerintah, perusahaan negara, bank pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara. Para akuntan pemerintah tergabung dalam IAI- KASP (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Sector Publik).
  4. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. Di Indonesia, para akuntan pendidk tergabung dalam IAI-KAPD (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik). 


2. Karakteristik Laporan 

Keuangan Laporan keuangan merupakan sebuah catatan informasi keuangan yang terdapat pada suatu perusahaan yang dapat membantu menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Menurut Kieso, dkk (2007) pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas. 

Sementara itu PSAK No. 1 (2015:) menyatakan bahwa, “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang di kuantifikasi dalam nilai moneter. 

Dengan demikian laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan, yang dibuat oleh manajemen untuk tujuan pertanggungjawaban yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. 

Laporan keuangan juga digunakan untuk mempertemukan kebutuhan pihak luar dalam menilai kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa yang akan datang, dan keuntungan-keuntungan lain dari suatu perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar kebijakan perusahaan dalam rangka menjalankan bisnis dan dalam berbagai bentuk, dengan melakukan hubungan kerja sama atau bisnis (Baridwan, 2010) 

Tujuan pelaporan keuangan dalam Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 paragraf 34 (2002) menyatakan bahwa: Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan  kreditor baik sekarang maupun yang potensial dan pemakaiannya dalam membuat keputusan rasional atau investasi, kredit dan keputusan sejenis. 

Informasi harus dapat dipahami agar seseorang dapat memiliki pemahaman yang layak tentang aktivitas bisnis dan ekonomi dan berkeinginan mempelajari informasi dan ketentuan yang cukup. 

Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, SAK: 2004) disebutkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yaitu: investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman (kreditur), pemasok (supplier), dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah beserta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. 

Pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC (Statement of Financial A ccounting Concepts) No.1 paragraf 34 (2002) terdiri dari: 

  1. Laporan keuangan dasar (Basic Financial Statements) yang terdiri dari laporan keuangan (Financial Statement) dan catatan atas laporan keuangan (Notes of Financial Statements).
  2. Informasi-informasi tambahan (Supplementary Informations).
  3. Laporan-laporan lain selain laporan keuangan (Other means of Financial reporting). 
Laporan keuangan menurut PSAK (SAK, 2004) adalah posisi keuangan, kinerja dan arus kas disajikan secara wajar dalam laporan keuangan, sehingga tujuan laporan keuangan tersebut dapat tercapai. 

Laporan keuangan merupakan gambaran umum dari suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam waktu tersebut. 

Laporan keuangan sebenarnya merupakan proses akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi dari satu kesatuan akuntansi. 

Adapun, bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut (SAK, 2004):

  1. Neraca, laporan yang menunjukkan keadaan keuangan (aktiva, kewajiban dan modal).
  2. Laporan Rugi-Laba, laporan yang menunjukkan hasil- hasil yang dicapai dari operasi perusahaan selama periode tertentu.
  3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan, laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan selama periode tertentu.
  4. Laporan Aliran Kas, laporan yang menunjukkan jumlah arus kas masuk dan jumlah arus kas keluar selama suatu periode tertentu yang biasanya meliputi periode satu tahun.
  5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian internal dari laporan keuangan. 
Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. FASB dalam SFAC No.1 paragraf 35 (2002) secara tegas menjelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah bukan sesuatu yang tidak terpengaruh (immutable). 

Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, politik, dan sosial dimana pelaporan keuangan berasal. Adapun tujuan pelaporan keuangan dalam SFAC No.1 adalah: 

  1. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk melakukan investasi, pemberian kredit, dan keputusan secara rasional.
  2. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman.
  3. Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan lingkungan serta klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut. 
Statement of Financial Accounting Concepts (1992) No. 1 menyatakan bahwa laporan keuangan: 

  1. berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan keputusan lainnya;
  2. Dapat membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di asa yang akan datang;
  3. Menunjukkan sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan kepada perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi, kejadian atau keadaan yang mempengaruhi sumber dan klaim atas sumber tersebut. 


SAK No. 1 (2017) mengungkapkan tentang tujuan laporan Keuangan adalah sebagai berikut: 

  1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
  2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
  3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK (2017) adalah sebagai berikut : 

  1. Dapat dipahami Informasi dalam laporan keuangan dianggap berkualitas jika memiliki kemudahan untuk dipahami pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
  2. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebuuthan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas informasi harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai denga n membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu.
  3. Materiality Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keungan.
  4. Keandalan Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan
  5. Penyajian jujur Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya digambarkan.
  6. Substansi mengungguli bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta pristiwa lain yang seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
  7. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugi 
  8. Pertimbangan sehat Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.
  9. Kelengkapan Agar dapat diandalkan,informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
  10. Dapat dibandingkan pemakai dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. 


Laporan keuangan tahunan (annual report) adalah sebuah laporan yang yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan dimasa yang akan datang. 

Laporan keuangan meliputi (Brigham & Houston, 2006): 

  1. Balance Sheet (Neraca): sebuah laporan keuangan tentang posisi keuangan
  2. Income Statement (Laporan laba rugi): laporan yang mengihtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun. 
  3. Statement of Retained Earning (Laporan laba ditahan): menyajikan perubahan saldo laba ditahan yang terjadi diantara tanggal neraca.
  4. Statement of Shareholders’ Equity (Laporan ekuitas pemegang saham): menyajikan perubahan-pada pos-pos ekuitas, untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas dan aktivitasnya. Masing-masing jenis laporan keuangan tersebut memiliki tujuan dan karakteristik tersendiri.
  5. Statement of Cash Flow (Laporan arus kas): tujuan perusahaan menyusun laporan arus kas adalah: 
    1. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
    2. Memberikan informasi mengnai efek kas dari tiga kategori akltivitas (aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, aktivitas operasi). 


Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (PSAK 1, 2017), Komponen-komponen laporan keuangan yang lengkap terdari-dari : 

  1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
  2. Laporan laba rugi dan penghasilan komperhensif lain selama periode; 
  3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
  4. Laporan arus kas selama periode;
  5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringakasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain;
  6. Informasi komperatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A; 
  7. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ktika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan sesuai dengan pargraf 40A-40D (PSAK) 


Neraca adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang mengikhtisarkan nilai dan susunan aktiva, hutang dan modal sebuah perusahaan pada suatu tanggal tertentu (Munawir, 2003). 

Neraca dimaksudkan untuk membantu pihak internal dalam memberikan informasi tentang dua hal yang bermanfaat, yaitu likuiditas dan fleksibilitas finansial perusahaan yang dapat dipakai serbagai dasar untuk membuat estimasi (prediksi) terhadap keadaankeadaan (finansial) dimasa yang akan datang.  

Komponen neraca dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 

  1. aktiva, adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dinyatakan dalam ukuran moneter (uang), 
  2. hutang, adalah kewajiban perusahaan pada pihak lain untuk membayarkan sejumlah uang, menyerahkan aktiva lainnya atau memberikan jasa,
  3. modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. 
Laporan laba-rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan PSAK Nomor 1 bahwa laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. 

Laporan laba-rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan asiliasi dan asosiasi diperlukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktiva normal perusahaan, pos luar perusahaan, hak minoritas, laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, dan laporan laba-rugi. 

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan informasi tentang perubahan modal perusahaan didalam periode akuntansi tertentu (Munawir, 2003). Perusahaan perseorangan, tambahan modal dapat berasal dari setoran pemilik serta laba bersih yang diperoleh perusahaan, sedangkan pengurangan modal dapat disebabkan karena pengambilan pribadi pemilik serta rugi bersih yang diderita perusahaan




sumber;
Modul Belajar Mandiri
Calon Guru PPPK 2021

Posting Komentar untuk "Konsep Dasar Akuntansi "