Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Investasi Jangka Pendek: Apa Itu, Macam-macam, dan Caranya

Investasi Jangka Pendek: Apa Itu, Macam-macam, dan Caranya

Gak cuma untuk jangka panjang, ternyata kita juga bisa menjajal investasi yang bersifat jangka pendek, lho. Ini bisa jadi pilihan menarik buat kita yang mau menjaga keuangan tapi dengan waktu yang lebih singkat.

Pahami Investasi Jangka Pendek

Belakangan ini, investasi emang lagi banyak digandrungi. Pilihan instrumennya juga macem-macem, ada emas, reksa dana, sampai obligasi. Seru, kan?

Tapi, perlu diingat nih, setiap orang punya alasan dan tujuan tersendiri saat memutuskan buat investasi, termasuk dalam hal investasi jangka pendek ini.

Penasaran gak sih, apa sih sebenarnya investasi jangka pendek itu? Tenang aja, Glints bakal kasih tau kamu semua tentang ini.

Mengenal Investasi Jangka Pendek

Kita perlu mengerti dulu nih, apa itu investasi jangka pendek. Menurut sumber dari Investopedia, jenis investasi ini bersifat sementara dan gampang untuk ditarik kembali dalam waktu yang nggak terlalu lama.

Sederhananya, investasi jangka pendek ini bukan buat jangka panjang. Jadi, kapan pun investor pengen, mereka bisa mencairkannya.

Kebanyakan orang yang memilih investasi jenis ini, biasanya mencairkannya jadi uang tunai dalam kurun waktu 3 sampai 12 bulan, lho.

Meski cuma sementara, ternyata jenis investasi ini juga punya strateginya tersendiri bagi para investor. Menurut The Balance, dengan investasi jangka pendek ini, seseorang bisa mengambil keuntungan dari perubahan suku bunga yang terjadi dari waktu ke waktu.

Investasi jangka pendek ini jelas lain banget dengan investasi jangka panjang yang biasanya lebih dari satu tahun.

Setiap orang punya alasan dan tujuannya masing-masing dalam memilih jenis investasi, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek

Seperti halnya jenis investasi lain, investasi jangka pendek juga punya sisi positif dan negatifnya. Yuk, kita bahas apa aja kelebihan dan kekurangan jika kamu memilih jenis investasi ini:

1. Kelebihan

Corporate Finance Institute menyebutkan, salah satu kelebihan utama dari investasi jangka pendek adalah fleksibilitasnya dalam mencairkan uang. Investor nggak perlu nunggu asetnya matang buat bisa dikonversi jadi uang tunai.

Keuntungan lainnya, investor bisa dapetin keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Jadi, ini cocok banget buat kamu yang nggak mau nunggu lama-lama buat nikmatin hasil dari investasi.

Tapi, meski banyak kelebihannya, tetap aja kita harus hati-hati dan paham cara-cara yang tepat dalam berinvestasi jangka pendek supaya nggak salah langkah, ya!

2. Kelemahan

Tapi, di balik kelebihannya, investasi jangka pendek juga punya kekurangan. Karena sifatnya yang cuma sebentar, para investor perlu punya skill dan harus rela menghabiskan waktu lebih buat memantau pergerakan nilai instrumen investasinya.

Hal ini penting banget buat menentukan kapan dan di mana harus melakukan transaksi jual beli. Ini nih yang jadi salah satu sisi minus dari investasi jangka pendek.

Belum lagi, soal pajak dan inflasi yang bisa mengikis return dari investasi jenis ini. Jadi, memang perlu pertimbangan ekstra sebelum memutuskan untuk terjun ke investasi jangka pendek.

Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek

1. Reksa Dana

Salah satu pilihan yang sering dipilih, terutama oleh investor pemula, adalah reksa dana. Sekarang ini, beli reksa dana udah gampang banget karena banyak aplikasi dan situs web yang menyediakannya secara online.

Ada empat tipe reksa dana yang umum, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Buat kamu yang tertarik investasi jangka pendek, reksa dana bisa jadi pilihan menarik. Plus, reksa dana ini juga cocok buat diversifikasi portofolio.

2. Deposito

Deposito juga bisa jadi pilihan buat investasi jangka pendek. Risikonya lebih rendah dibandingkan reksa dana dan udah banyak tersedia di berbagai bank.

Kamu cuma perlu simpen uangmu di bank, dan nilai uang itu akan naik karena bunga. Tapi, kamu harus pintar-pintar memilih waktu yang tepat buat simpen uangmu, bisa tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun, tergantung kebutuhanmu.

Kelemahan deposito? Bunganya mungkin nggak cukup kuat buat ngalahin inflasi yang terjadi tiap tahunnya.

3. P2P Lending

Investasi jangka pendek lainnya yang bisa kamu pertimbangkan adalah P2P lending. Sekarang, banyak perusahaan fintech yang diawasi oleh OJK dan bisa kamu pilih untuk berinvestasi, seperti Danamas, Investree, Amartha, Uang Teman, Kredit Pintar, dan lainnya.

Cukup pilih salah satu dan mulai berinvestasi. Nantinya, kamu bisa dapetin keuntungan dari bunga pinjaman yang diberikan.

4. Saham

Saham juga bisa jadi pilihan investasi jangka pendek, asalkan kamu beli dan jual dalam waktu singkat. Menggunakan saham untuk investasi jangka pendekmu bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Tapi, ingat ya, risikonya juga tinggi karena harga saham itu fluktuatif, apalagi dalam jangka waktu pendek.

5. Tabungan Berjangka

Terakhir, ada tabungan berjangka. Ini mirip dengan menabung di bank, tapi ada jangka waktu tertentu. Selama periode itu, kamu nggak bisa menarik uang yang ada di tabungan berjangka.

Ketika jangka waktu yang disepakati berakhir, nilai tabunganmu akan bertambah dari bunga yang biasanya lebih tinggi daripada tabungan biasa. Setiap bank menawarkan jangka waktu yang berbeda, bisa 3, 6, 12, sampai 24 bulan, tergantung kebutuhanmu.

Strategi Investasi Jangka Pendek

Setelah mengetahui berbagai hal tentang investasi jangka pendek, mungkin kamu jadi tertarik untuk mencobanya. Tapi, sebelum itu, ada beberapa strategi yang perlu kamu perhatikan:

1. Tentukan Instrumen Investasi

Penting banget buat nggak sembarangan dalam memilih instrumen investasi. Kamu harus pelajari semua instrumen, mulai dari keuntungan, kerugian, hingga cara kerjanya. Setelah itu, kamu bisa menentukan mana yang cocok buat kamu. Ingat juga untuk terus memonitor aset keuanganmu setelah menentukan instrumen investasinya.

2. Lakukan Diversifikasi

Strategi diversifikasi portofolio itu penting dalam investasi jangka pendek. Ini dilakukan buat melindungi aset keuanganmu dari kerugian. Misalnya, kamu udah investasi di reksa dana, tapi tiba-tiba harga saham turun. Kamu bisa diversifikasi portofoliomu, misalnya 40% di reksa dana dan 60% di P2P lending, dan ubah lagi sesuai situasi.

3. Jangan Panik

Kunci utama dari berinvestasi adalah jangan panik. Meski nilainya turun, jangan langsung jual asetmu. Kita nggak pernah tahu keadaan ke depannya, jadi bersabar dan tenang itu penting.

4. Beli Ketika Harga Sedang Turun

Menurut Corporate Finance Institute, salah satu strategi investasi jangka pendek adalah membeli instrumen investasi saat harganya turun. Ini memungkinkan kamu untuk membeli lebih banyak instrumen dengan harga murah, dan kemudian menjualnya dengan keuntungan besar saat harganya naik.

5. Selalu Berpikir Positif

Dalam investasi jangka pendek, sikap positif itu penting. Ingat, penurunan harga instrumen investasi gak akan berlangsung selamanya. Dengan berpikir positif, kamu gak akan panik dan malah menjual instrumenmu yang bisa menyebabkan kerugian.

6. Fokus pada Tujuan dan Kinerja Jangka Panjang

Meski kamu berinvestasi dalam jangka pendek, penting buat tetap fokus pada tujuan finansialmu dan kinerja instrumen investasimu dalam jangka panjang. Lihatlah bagaimana performanya setelah mengalami penurunan, karena biasanya instrumen investasi akan naik lagi setelah beberapa waktu.

7. Selalu Kelola Ekspektasi

Bank Rate menyarankan untuk selalu mengelola ekspektasi dalam investasi jangka pendek. Ingat, returnnya gak sebesar investasi jangka panjang. Jadi, jangan berharap mendapat keuntungan besar dengan cepat. Dengan mengelola ekspektasi, kamu juga bisa menghindari keputusan yang berpotensi merugikan.

Posting Komentar untuk "Investasi Jangka Pendek: Apa Itu, Macam-macam, dan Caranya"