Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stenografi Sistem Karundeng

Kata stenography terdiri dari dua kata yaitu stenos dan graphein. Stenos berarti singkat atau pendek dan graphein berarti tulisan. Jadi stenography (stenografi) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Karena singkatnya itulah yang mengakibatkan cepat. Ada banyak sistem stenografi di dunia, tergantung pada konvensi yang dipakai untuk mengkonversi tiap alfabet. Di Indonesia misalnya memeiliki Stenografi seperti yang dikembangkan oleh Eliezer Karundeng dan J. Paat/Sabirin.

Di Indonesia sendiri berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968, tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan Sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standard yang berlaku pada lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan departemen pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan system nasional. Karena penciptanya adalah putra Indonesia yang sudah berpengalaman dalam bermacam-macam sistem stenografi, maka ciptaannya berorientasi pada sifat-sifat dan spesifikasi kata-kata bahasa Indonesia. Sedangkan negara-negara lain terdapat nama-nama seperti:
  • Inggris terdapat pengarang Timothy Bright, John Willis dan I. Pitman
  • Amerika terdapat pengarang Gregg dan John Comstock Evans
  • Jerman terdapat pengarang F.X. Gabelsberger, Stolze, Scheithauer
  • Perancis terdapat pengarang Duploye dan Steyer
  • Belanda terdapat pengarang A.W. Groote dan Gerard Schaap

Negara yang menggunakan sistem stenografi biasanya adalah negara tetangga atau negara bekas jajahan. Sistem Pitman (Inggris) digunakan di Australia, Singapura, India, Pakistan, Malaysia, Srilangka, Hongkong, Birma dan Bangladesh. Sistem Scheithauer dan Stolze (Jerman) digunakan di Rusia, Italia dan Belanda.

Sistem Groote (Belanda) digunakan di daerah bekas jajahan Belanda yaitu Indonesia. Karena sistem ini diciptakan oleh bangsa Belanda maka penciptanya berorientasi pada sifat dan kondisi kata-kata bahasa Belanda. Sistem Groote tersebut diterapkan ke dalam bahasa Indonesia. Muncul penyusun buku-buku stenografi Indonesia yang berasal dari sistem Groote seperti Sabirin, Hatijah, W.A. Fouwler, J.Paat, Iskandar Pulungasn, Van Genderan, Risma, dan sebagainya.

Stenografi berkembang dimulai beberapa abad sebelum masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan-penemuan di beberapa tempat di dunia ini. Misalnya ditemukannya hieroglyphs di Mesir pada tahun 3100 sebelum masehi yang dianggap sebagai stenografi tertua dalam sejarah. Pada tahun 63 sebelum masehi Marcus Tulius Tiro dari Roma menciptakan tachigraphy yang dipergunakan di Romawi dan Yunani.

Adapun  manfaat Stenografi kurang lebih adalah sebagai berikut
  1. Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
  2. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
  3. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
  4. Untuk mencatat dikte.
  5. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
  6. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
  7. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
  8. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Untuk belajar lebih lanjut mengenai Stenografi Indonesia silahkan Download saja filenya langsung pada tautan ini. Download Stenografi Indonesia Sistem Karundeng.

Posting Komentar untuk "Stenografi Sistem Karundeng"