Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal E-mail Marketing

E-mail marketing adalah salah satu strategi yang banyak dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan pemasaran. Secara sederhana, strategi ini berarti penggunaan e-mail sebagai media marketing. E-mail marketing adalah cara yang paling efektif untuk membangun koneksi dengan calon pelanggan Anda dan mengarahkan mereka menjadi pelanggan setia Anda. 

Akan tetapi, sebelum kami memberi Anda panduan lengkap soal bagaimana membangun e-mail marketing Anda, Anda perlu diyakinkan terlebih dahulu akan mengapa e-mail marketing perlu dilakukan. 

Jadi, mengapa e-mail marketing penting untuk dilakukan? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Radicati Group, lebih dari 34% orang di seluruh dunia menggunakan surat elektronik semacam e-mail. Jumlah jelasnya sekitar 2,5 miliar orang. 

Jumlah pengguna e-mail ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8 miliar pengguna dalam 2 tahun ke depan. Lembaga riset tersebut juga memperhitungkan bahwa dunia mengirimkan sekitar 196 miliar e-mail setiap hari. Dari total 196 miliar e-mail ini, 109 miliar adalah e-mail bisnis. Jumlah yang besar? Sangat besar. 

E-mail marketing juga cara yang bersifat personal untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tidak sembarang orang atau perusahaan mendapat suatu alamat e-mail. Jika mendapatkan alamat e-mail pun mereka mengirim sebuah pesan berdasarkan izin dari pengguna e-mail yang tertuju. Itulah mengapa pemasaran e-mail bekerja dengan sebaik-baiknya bila dipersonalisasi dengan lebih optimal. 

E-mail dapat disesuaikan dengan tindakan pelanggan sehingga setiap komunikasi bisa relevan dengan minat mereka. E-mail dapat mencakup topik seperti perubahan di perusahaan, kesuksesan perusahaan, permintaan masukan atau saran dari pelanggan, dan masih banyak topik lainnya yang dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan (customer engangement). 

Jika engangement perusahaan dengan customer meningkat, kemungkinan besar conversion rate meningkat juga. Pada 1978 silam, e-mail marketing pertama diciptakan. Jenis marketing ini berhasil menghasilkan total pendapatan sebesar 13 juta dolar. Hal itu langsung menjadikannya salah satu metode marketing yang menjanjikan. 

Menurut HubSpot, e-mail marketing bukanlah spam ataupun kiriman salam dari teman lama. Jika ditarik pengertiannya, e-mail marketing adalah pertengahan di antara dua jenis e-mail tersebut. Bila dimanfaatkan dengan benar, e-mail marketing bisa membantumu membangun relasi yang baik dengan customer. Namun, di saat yang bersamaan juga menyediakan informasi mengenai produkmu.


Kenapa E-mail Marketing Penting?

E-mail marketing, dibandingkan dengan metode marketing lain, memang sedikit lebih tradisional. Jenis pemasaran ini berbeda dengan media sosial marketing yang bisa membuat orang langsung mengomentari produk yang diberikan. Namun, dari segi membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, teknik ini bisa dikatakan lebih tepat. Lewat teknik ini, kamu bisa merebut hati pelanggan dan membuat mereka jadi lebih setia. 

 Kelak, jika pelanggan sudah setia, maka ia tidak hanya akan membaca e-mail yang dikirimkan tentang sebuah produk. Mereka juga akan sabar menunggu kapan e-mail dari perusahaan datang mengenai produk terbaru. E-mail marketing jadi penting karena memiliki potensi akuisisi konsumen baru yang jauh lebih besar dibandingkan yang lain. 

Menurut WBR Digital, keberhasilan akusisi konsumen baru jenis ini mencapai 81%, jauh lebih besar ketimbang media sosial marketing yang bahkan hanya 51%. Hal terakhir yang membuat jenis ini penting adalah biaya yang murah. Menurut studi Direct Marketing Association, apabila sebuah e-mail seharga 1$ dikirimkan, ada potensi untuk mendapatkan keuntungan hingga 40$.

Mengenal E-mail Marketing


Strategi E-mail Marketing 

Sebuah penelitian menyebut bahwa ada 3,8 miliar orang yang menggunakan e-mail saat ini. Ada juga penelitian lain yang menyebut e-mail marketing 40 kali lebih efektif dari Twitter dan Facebook. Bahkan, ada data yang menyebut jika pelanggan kerap langsung membeli produk, setelah ia membaca e-mail. Data ini menunjukkan bahwa e-mail marketing bisa menjadi salah satu cara marketing yang baik sekarang ini. 

Namun, untuk memanfaatkan e-mail marketing ini, tentu perlu beberapa strategi khusus. E-mail berbeda dengan platform media sosial, sehingga ia membutuhkan pendekatan yang berbeda.

1. Kenali Kebiasaan Calon Pelanggan  
Sama seperti jenis marketing yang lain, strategi pertamanya adalah mengenal kebiasaan calon pelanggan. Cari tahu persona calon pelangganmu dan pahami selera mereka. Jika ini sudah dilakukan, maka konten e-mail yang cocok untuk pelanggan bisa dibuat.  

2. Tetapkan Target Penjualan Lewat E-mail 
Pertama-tama, riset dulu dalam industrimu berapa rata-rata penjualan yang berhasil dilakukan dari e-mail. Gunakan rata-rata tersebut sebagai patokan untuk menetapkan target penjualanmu. Kemudian, kamu juga memerlukan data penggunaan e-mail yang akurat agar bisa menetapkan target yang realistis.  

3. Kelompokkan User  
Kalau kamu sudah tau persona pelanggan dan target penjualanmu, saatnya untuk mengelompokkan  user  atau pelanggan ke dalam daftar tertentu. Kamu bisa mengelompokannya berdasarkan minat, usia, lokasi tempat tinggal, dan lain-lain. Mereka akan menerima e-mail khusus mengenai produk terbaru, tentunya yang sudah disesuaikan dengan profil kelompok tersebut. 

4. Tentukan Jenis Campaign-mu 
Sebelum mulai mengirimkan e-mail, tentukan dulu jenis  campaign  yang ingin dijalankan. Kampanye ini berkaitan dengan profil pelanggan dari daftar e-mail yang sudah kamu kelompokkan. Pastikan  campaign-mu  sudah sesuai dengan profil pelanggan yang kamu sasar. Jangan lupa, tentukan juga jadwal mengirim e-mail yang tepat bagi pelangganmu. 

Beri tahu pelangganmu dari awal e-mail apa saja yang akan dikirimkan dan seberapa sering mereka akan menerimanya. Ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan supaya mereka selalu ingat akan brand-mu.

5. Evaluasi dan Ukur Hasilnya 
Ukur hasil dari e-mailmarketing yang sudah dijalankan. Setelah menerapkan berbagai strategi yang sudah dicontohkan di atas, ukuran keberhasilan harus segera ditetapkan. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengukur keberhasilan e-mail marketing. Hal itu bisa dilakukan dengan menetapkan KPI yang jelas atau menggunakan metode A/B testin.

Ada beberapa aturan yang perlu dicatat dalam dunia e-mail marketing. Berikut penjelasannya. 

1. CAN-SPAM Compliance 
Pertama adalah CAN-SPAM Compliance. CAN-SPAM ini adalah singkatan dari Controlling the-Assault of Non-Solicited Pornography and Marketing.  CANSPAM mulai diterapkan pada 2003 silam. Tujuannya untuk melindungi hak pelanggan agar mereka tetap mendapatkan e-mail yang relevan. Dalam mengikuti aturan ini, perusahaan mesti mencantumkan banyak informasi. Di antaranya adalah nama dan alamat perusahaan, pencantuman link khusus dalam e-mail, penggunaan akun e-mail yang benar di kolom pengirim dan balas pesan, serta penulisan subjek yang berisikan isi e-mail. 

2. GDPR Compliance 
GDPR adalah singkatan dari General Data Protection Regulation.  E-mail regulation  ini diprediksi akan membina hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi lebih tahan lama. Memang, dalam GDPR ini persyaratan yang harus dipenuhi lebih berat. Bahasa yang digunakan dalam e-mail tidak boleh bertele-tele. Data yang dibagikan dalam e-mail juga harus sesuai bisnis yang sedang digeluti perusahaan.  Selain itu, data yang digunakan juga harus disimpan dengan benar. Perusahaan juga harus menyertakan track record mereka. Jika GDPR ini terpenuhi, perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari pelanggan. 

Tips Menghindari E-mail Masuk Spam 
Saat kamu menggunakan e-mail marketing, jangan sampai e-mail yang dikirimkan dianggap  spam. Ketika e-mail marketing yang dibuat perusahaan termasuk kategori  spam, hal itu akan mengganggu hubungan perusahaan dan pelanggan. Efektivitas dari e-mail marketing yang dibuat pun tak akan bisa diukur. Nah, agar e-mail marketing yang dibuat tidak menjadi  spam, ada beberapa cara yang bisa ditempuh. 

Pertama, e-mail harus masuk  whitelist,  yang artinya berlawanan dengan  blacklist.  Yakinkan pelanggan agar tidak menandai e-mail dari perusahaanmu sebagai  spam. Pastikan juga agar pelanggan memasukkan alamat e-mail perusahaanmu ke dalam daftar kontak. Kamu bisa memberikan petunjuk ini di awal, yaitu setelah mereka mendaftarkan e-mail dan data diri.  

Kedua, jangan banyak menggunakan kata-kata yang termasuk dalam katakata  spam  (salah satunya adalah, “Klik di bawah ini,”). Kata-kata ini biasanya akan mudah terdeteksi oleh Internet Service Provider (ISP). Ketiga, gunakan e-mail service provider yang terpercaya. Usahakan e-mail service provider yang dipakai adalah e-mail service provider yang dibuat oleh perusahaan ternama. Hal itu juga akan memengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan.

Tipe E-mail marketing

Sebagai pelaku usaha online, seseorang mungkin tidak menyadari jenis e-mail marketing apa yang gunakan sebagai media promosi. Ada beberapa tipe e-mail marketing yang dilakukan oleh para pengusaha online, di antaranya adalah direct e-mail, retention e-mail, dan beriklan di e-maillist orang lain. Berikut penjelasannya, 

1. Direct E-mail 
Direct e-mail adalah pesan yang dikirim ke list e-mail pelanggan di mana e-mail tersebut adalah berisi pesan penawaran atau promosi. Direct e-mail bisa dalam bentuk teks saja atau bisa juga dalam bentuk HTML yang berisi pesan dalam bentuk multimedia yang menarik. 

Cukup banyak pebisnis online yang keliru dalam memanfaatkan direct e-mail kepada pelanggan mereka dengan mengirim pesan penawaran/promosi dengan bertubi-tubi sehingga terkesan pesan e-mail tersebut berisi SPAM. Pendekatan yang salah (SPAM) kepada pelanggan atau calon pelanggan bisa berakibat buruk, misalnya pelanggan lama atau calon pelanggan akan menghapus alamat e-mail kita dari daftar White List mereka atau Unsubscribe. 

2. Retention E-mail 
Retention e-mail adalah e-mail yang dikirimkan kepada pelanggan lama agar tetap terhubung dengan bisnis kita, ini sangat krusial bagi semua jenis bisnis. Isi pesan retention e-mail biasanya bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara pengusaha dan para pelanggan mereka, ini adalah salah satu cara berbeda untuk menawarkan produk kita ke pelanggan. 

Dengan begitu, kita akan lebih mudah untuk memasarkan produk atau jasa baru kepada para pelanggan dengan pendekatan yang unik. Bagi para pengusaha yang memasarkan produk atau jasa mereka secara online dan ingin terus menjaga hubungan baik dengan para pelanggan mereka, maka harus mengirimkan e-mail secara teratur kepada para pelanggan dan subscriber. 

Retention e-mail tidak harus berisi pesan promosi, ada baiknya diselingi dengan tips dan informasi berharga yang memang penting untuk diketahui oleh para pelanggan. Pelanggan yang senang dengan isi emai akan terus loyal sehingga akan menumbuhkan bisnis terus menerus, tentunya ini sangat penting bagi semua pengusaha, terutama mereka yang punya bisnis di market yang kompetitif. 

3. Beriklan di E-mail Orang Lain 
Ini adalah salah satu bentuk marketing yang sangat efektif dalam pemasaran secara online. Bagi kita yang belum memiliki banyak e-mail list dan subscriber, kita bisa memanfaatkan e-mail list dari publisher lain dengan membayarkan sejumlah uang kepada mereka agar mau mengirimkan e-mail kepada list mereka di mana di dalam e-mail tersebut terdapat pesan promosi bisnis kita. 

Cukup banyak pemilik produk yang berhasil memasarkan produk mereka dengan cara seperti ini. Mereka yang memiliki e-mail list yang cukup banyak biasanya akan bersedia memasarkan produk orang lain untuk mendapatkan keuntungan, baik itu dengan cara affiliasi ataupun dengan cara lain. Jadi jangan heran kalau ada pebisnis online yang bisa mendapatkan puluhan juta rupiah dalam satu hari dari internet dengan memanfaatkan e-mail marketing




sumber
Bisnis Online
Asep Giman Hidayat
Happy Linda Sundawa
Andri Wibowo

Posting Komentar untuk "Mengenal E-mail Marketing"