Mengenal E-mail Marketing
E-mail marketing adalah salah satu strategi yang banyak dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan pemasaran. Secara sederhana, strategi ini berarti penggunaan e-mail sebagai media marketing. E-mail marketing adalah cara yang paling efektif untuk membangun koneksi dengan calon pelanggan Anda dan mengarahkan mereka menjadi pelanggan setia Anda.
E-mail marketing, dibandingkan dengan metode marketing lain, memang sedikit lebih tradisional. Jenis pemasaran ini berbeda dengan media sosial marketing yang bisa membuat orang langsung mengomentari produk yang diberikan. Namun, dari segi membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, teknik ini bisa dikatakan lebih tepat. Lewat teknik ini, kamu bisa merebut hati pelanggan dan membuat mereka jadi lebih setia.
sumber
Bisnis Online
Asep Giman Hidayat
Happy Linda Sundawa
Andri Wibowo
Akan tetapi, sebelum kami memberi Anda panduan lengkap soal bagaimana membangun e-mail marketing Anda, Anda perlu diyakinkan terlebih dahulu akan mengapa e-mail marketing perlu dilakukan.
Jadi, mengapa e-mail marketing penting untuk dilakukan? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Radicati Group, lebih dari 34% orang di seluruh dunia menggunakan surat elektronik semacam e-mail. Jumlah jelasnya sekitar 2,5 miliar orang.
Jumlah pengguna e-mail ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8 miliar pengguna dalam 2 tahun ke depan. Lembaga riset tersebut juga memperhitungkan bahwa dunia mengirimkan sekitar 196 miliar e-mail setiap hari. Dari total 196 miliar e-mail ini, 109 miliar adalah e-mail bisnis. Jumlah yang besar? Sangat besar.
E-mail marketing juga cara yang bersifat personal untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tidak sembarang orang atau perusahaan mendapat suatu alamat e-mail. Jika mendapatkan alamat e-mail pun mereka mengirim sebuah pesan berdasarkan izin dari pengguna e-mail yang tertuju. Itulah mengapa pemasaran e-mail bekerja dengan sebaik-baiknya bila dipersonalisasi dengan lebih optimal.
E-mail dapat disesuaikan dengan tindakan pelanggan sehingga setiap komunikasi bisa relevan dengan minat mereka. E-mail dapat mencakup topik seperti perubahan di perusahaan, kesuksesan perusahaan, permintaan masukan atau saran dari pelanggan, dan masih banyak topik lainnya yang dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan (customer engangement).
Jika engangement perusahaan dengan customer meningkat, kemungkinan besar conversion rate meningkat juga. Pada 1978 silam, e-mail marketing pertama diciptakan. Jenis marketing ini berhasil menghasilkan total pendapatan sebesar 13 juta dolar. Hal itu langsung menjadikannya salah satu metode marketing yang menjanjikan.
Menurut HubSpot, e-mail marketing bukanlah spam ataupun kiriman salam dari teman lama. Jika ditarik pengertiannya, e-mail marketing adalah pertengahan di antara dua jenis e-mail tersebut. Bila dimanfaatkan dengan benar, e-mail marketing bisa membantumu membangun relasi yang baik dengan customer. Namun, di saat yang bersamaan juga menyediakan informasi mengenai produkmu.
Kenapa E-mail Marketing Penting?
E-mail marketing, dibandingkan dengan metode marketing lain, memang sedikit lebih tradisional. Jenis pemasaran ini berbeda dengan media sosial marketing yang bisa membuat orang langsung mengomentari produk yang diberikan. Namun, dari segi membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, teknik ini bisa dikatakan lebih tepat. Lewat teknik ini, kamu bisa merebut hati pelanggan dan membuat mereka jadi lebih setia. Kelak, jika pelanggan sudah setia, maka ia tidak hanya akan membaca e-mail yang dikirimkan tentang sebuah produk. Mereka juga akan sabar menunggu kapan e-mail dari perusahaan datang mengenai produk
terbaru.
E-mail marketing jadi penting karena memiliki potensi akuisisi konsumen baru
yang jauh lebih besar dibandingkan yang lain.
Menurut WBR Digital, keberhasilan
akusisi konsumen baru jenis ini mencapai 81%, jauh lebih besar ketimbang media
sosial marketing yang bahkan hanya 51%. Hal terakhir yang membuat jenis ini
penting adalah biaya yang murah. Menurut studi Direct Marketing Association,
apabila sebuah e-mail seharga 1$ dikirimkan, ada potensi untuk mendapatkan
keuntungan hingga 40$.
Strategi E-mail Marketing
Sebuah penelitian menyebut bahwa ada 3,8 miliar orang yang menggunakan e-mail saat ini. Ada juga penelitian lain yang menyebut e-mail marketing 40 kali lebih efektif dari Twitter dan Facebook. Bahkan, ada data yang menyebut jika pelanggan kerap langsung membeli produk, setelah ia membaca e-mail. Data ini menunjukkan bahwa e-mail marketing bisa menjadi salah satu cara marketing yang baik sekarang ini.
Namun, untuk memanfaatkan e-mail marketing ini, tentu perlu beberapa strategi khusus. E-mail berbeda dengan platform media sosial, sehingga ia membutuhkan pendekatan yang berbeda.
1. Kenali Kebiasaan Calon Pelanggan
Sama seperti jenis marketing yang lain, strategi pertamanya adalah
mengenal kebiasaan calon pelanggan. Cari tahu persona calon pelangganmu
dan pahami selera mereka. Jika ini sudah dilakukan, maka konten e-mail yang
cocok untuk pelanggan bisa dibuat.
2. Tetapkan Target Penjualan Lewat E-mail
Pertama-tama, riset dulu dalam industrimu berapa rata-rata penjualan yang
berhasil dilakukan dari e-mail. Gunakan rata-rata tersebut sebagai patokan
untuk menetapkan target penjualanmu. Kemudian, kamu juga memerlukan data
penggunaan e-mail yang akurat agar bisa menetapkan target yang realistis.
3. Kelompokkan User
Kalau kamu sudah tau persona pelanggan dan target penjualanmu, saatnya
untuk mengelompokkan user atau pelanggan ke dalam daftar tertentu. Kamu
bisa mengelompokannya berdasarkan minat, usia, lokasi tempat tinggal, dan
lain-lain. Mereka akan menerima e-mail khusus mengenai produk terbaru,
tentunya yang sudah disesuaikan dengan profil kelompok tersebut.
4. Tentukan Jenis Campaign-mu
Sebelum mulai mengirimkan e-mail, tentukan dulu jenis campaign yang
ingin dijalankan. Kampanye ini berkaitan dengan profil pelanggan dari daftar
e-mail yang sudah kamu kelompokkan. Pastikan campaign-mu sudah sesuai
dengan profil pelanggan yang kamu sasar. Jangan lupa, tentukan juga jadwal
mengirim e-mail yang tepat bagi pelangganmu.
Beri tahu pelangganmu dari
awal e-mail apa saja yang akan dikirimkan dan seberapa sering mereka akan
menerimanya. Ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan supaya
mereka selalu ingat akan brand-mu.
5. Evaluasi dan Ukur Hasilnya
Ukur hasil dari e-mailmarketing yang sudah dijalankan. Setelah menerapkan
berbagai strategi yang sudah dicontohkan di atas, ukuran keberhasilan harus
segera ditetapkan.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengukur keberhasilan
e-mail marketing. Hal itu bisa dilakukan dengan menetapkan KPI yang jelas atau
menggunakan metode A/B testin.
Ada beberapa aturan yang perlu dicatat dalam dunia e-mail marketing. Berikut
penjelasannya.
1. CAN-SPAM Compliance
Pertama adalah CAN-SPAM Compliance. CAN-SPAM ini adalah singkatan
dari Controlling the-Assault of Non-Solicited Pornography and Marketing. CANSPAM mulai diterapkan pada 2003 silam. Tujuannya untuk melindungi hak
pelanggan agar mereka tetap mendapatkan e-mail yang relevan. Dalam
mengikuti aturan ini, perusahaan mesti mencantumkan banyak informasi. Di
antaranya adalah nama dan alamat perusahaan, pencantuman link khusus dalam
e-mail, penggunaan akun e-mail yang benar di kolom pengirim dan balas pesan,
serta penulisan subjek yang berisikan isi e-mail.
2. GDPR Compliance
GDPR adalah singkatan dari General Data Protection Regulation. E-mail
regulation ini diprediksi akan membina hubungan antara perusahaan dan
pelanggan menjadi lebih tahan lama. Memang, dalam GDPR ini persyaratan
yang harus dipenuhi lebih berat. Bahasa yang digunakan dalam e-mail tidak
boleh bertele-tele. Data yang dibagikan dalam e-mail juga harus sesuai bisnis
yang sedang digeluti perusahaan. Selain itu, data yang digunakan juga harus
disimpan dengan benar. Perusahaan juga harus menyertakan track record mereka.
Jika GDPR ini terpenuhi, perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari
pelanggan.
Tips Menghindari E-mail Masuk Spam
Saat kamu menggunakan e-mail marketing, jangan sampai e-mail yang
dikirimkan dianggap spam. Ketika e-mail marketing yang dibuat perusahaan
termasuk kategori spam, hal itu akan mengganggu hubungan perusahaan
dan pelanggan. Efektivitas dari e-mail marketing yang dibuat pun tak akan
bisa diukur. Nah, agar e-mail marketing yang dibuat tidak menjadi spam, ada
beberapa cara yang bisa ditempuh.
Pertama, e-mail harus masuk whitelist, yang artinya berlawanan
dengan blacklist. Yakinkan pelanggan agar tidak menandai e-mail dari
perusahaanmu sebagai spam. Pastikan juga agar pelanggan memasukkan
alamat e-mail perusahaanmu ke dalam daftar kontak. Kamu bisa memberikan
petunjuk ini di awal, yaitu setelah mereka mendaftarkan e-mail dan data diri.
Kedua, jangan banyak menggunakan kata-kata yang termasuk dalam katakata spam (salah satunya adalah, “Klik di bawah ini,”). Kata-kata ini biasanya
akan mudah terdeteksi oleh Internet Service Provider (ISP). Ketiga, gunakan
e-mail service provider yang terpercaya. Usahakan e-mail service provider yang
dipakai adalah e-mail service provider yang dibuat oleh perusahaan ternama.
Hal itu juga akan memengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan.
Tipe E-mail marketing
Sebagai pelaku usaha online, seseorang mungkin tidak menyadari jenis e-mail
marketing apa yang gunakan sebagai media promosi. Ada beberapa tipe e-mail
marketing yang dilakukan oleh para pengusaha online, di antaranya adalah direct
e-mail, retention e-mail, dan beriklan di e-maillist orang lain. Berikut penjelasannya,
1. Direct E-mail
Direct e-mail adalah pesan yang dikirim ke list e-mail pelanggan di mana
e-mail tersebut adalah berisi pesan penawaran atau promosi. Direct e-mail bisa
dalam bentuk teks saja atau bisa juga dalam bentuk HTML yang berisi pesan
dalam bentuk multimedia yang menarik.
Cukup banyak pebisnis online yang
keliru dalam memanfaatkan direct e-mail kepada pelanggan mereka dengan
mengirim pesan penawaran/promosi dengan bertubi-tubi sehingga terkesan
pesan e-mail tersebut berisi SPAM. Pendekatan yang salah (SPAM) kepada
pelanggan atau calon pelanggan bisa berakibat buruk, misalnya pelanggan lama
atau calon pelanggan akan menghapus alamat e-mail kita dari daftar White List
mereka atau Unsubscribe.
2. Retention E-mail
Retention e-mail adalah e-mail yang dikirimkan kepada pelanggan lama
agar tetap terhubung dengan bisnis kita, ini sangat krusial bagi semua jenis
bisnis. Isi pesan retention e-mail biasanya bertujuan untuk menjaga hubungan
baik antara pengusaha dan para pelanggan mereka, ini adalah salah satu cara
berbeda untuk menawarkan produk kita ke pelanggan.
Dengan begitu, kita akan
lebih mudah untuk memasarkan produk atau jasa baru kepada para pelanggan
dengan pendekatan yang unik.
Bagi para pengusaha yang memasarkan produk atau jasa mereka secara
online dan ingin terus menjaga hubungan baik dengan para pelanggan mereka,
maka harus mengirimkan e-mail secara teratur kepada para pelanggan dan
subscriber.
Retention e-mail tidak harus berisi pesan promosi, ada baiknya
diselingi dengan tips dan informasi berharga yang memang penting untuk
diketahui oleh para pelanggan. Pelanggan yang senang dengan isi emai akan
terus loyal sehingga akan menumbuhkan bisnis terus menerus, tentunya ini
sangat penting bagi semua pengusaha, terutama mereka yang punya bisnis di
market yang kompetitif.
3. Beriklan di E-mail Orang Lain
Ini adalah salah satu bentuk marketing yang sangat efektif dalam pemasaran
secara online. Bagi kita yang belum memiliki banyak e-mail list dan subscriber,
kita bisa memanfaatkan e-mail list dari publisher lain dengan membayarkan
sejumlah uang kepada mereka agar mau mengirimkan e-mail kepada list mereka
di mana di dalam e-mail tersebut terdapat pesan promosi bisnis kita.
Cukup banyak pemilik produk yang berhasil memasarkan produk mereka
dengan cara seperti ini. Mereka yang memiliki e-mail list yang cukup banyak
biasanya akan bersedia memasarkan produk orang lain untuk mendapatkan
keuntungan, baik itu dengan cara affiliasi ataupun dengan cara lain. Jadi jangan
heran kalau ada pebisnis online yang bisa mendapatkan puluhan juta rupiah
dalam satu hari dari internet dengan memanfaatkan e-mail marketing
sumber
Bisnis Online
Asep Giman Hidayat
Happy Linda Sundawa
Andri Wibowo
Posting Komentar untuk "Mengenal E-mail Marketing"